Namun, ancaman penipuan turut melonjak dengan total kerugian mencapai Rp 8,2 triliun dalam setahun terakhir. Data VIDA menyebutkan 80 persen pembobolan akun terjadi akibat kerentanan OTP berbasis SMS serta praktik phishing. Selain itu, modus penipuan berbasis kecerdasan buatan melonjak tajam sepanjang 2025. Penipuan melalui telepon palsu mencatat 39.978 laporan dengan kerugian Rp 1,54 triliun, shopping scam sebanyak 64.933 laporan dengan kerugian Rp 1,14 triliun, serta penipuan investasi bodong dengan 24.803 laporan dan kerugian Rp 1,40 triliun. Pengguna juga diminta memastikan kembali detail transfer dan beralih dari OTP berbasis SMS ke autentikasi biometrik yang dinilai lebih aman.
Source: Republika December 25, 2025 15:09 UTC