REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memandang ekonomi Indonesia pada 2026 masih akan mengalami tekanan. Diprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan hanya akan menyentuh level 5 persen, lebih rendah dari target Pemerintah sebesar 5,4 persen. Selain proyeksi pertumbuhan ekonomi 5 persen, Indef memproyeksikan nilai tukar rupiah diprediksi bakal menembus Rp 17.000 per dolar AS. Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menjelaskan, ada empat faktor yang memangaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 5 persen. “Sudah cukup lama sekali konsumsi rumah tangga menjadi tulang punggung dari pertumbuhan ekonomi, sekitar 55 persen lebih.
Source: Republika December 29, 2025 13:59 UTC