Produksi kakao di Afrika Barat, yang menyumbang sekitar 60 persen pasokan dunia, anjlok hingga 40 persen dalam dua tahun terakhir. Dampaknya meliputi genangan air, erosi tanah, serta kondisi yang memicu penyakit jamur pada tanaman kakao. Peneliti dari National University of Singapore (NUS) mengkaji carob, tanaman tangguh asal Mediterania, sebagai alternatif kakao yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim. Berbeda dengan kakao, carob tumbuh baik di iklim panas dan kering dengan kebutuhan air yang sangat rendah serta mampu bertahan dalam kondisi kekeringan. Mereka juga akan mengeksplorasi metode baru untuk menghadirkan nuansa rasa yang inovatif dan menyenangkan pada alternatif cokelat berbasis carob guna memenuhi beragam preferensi konsumen global.
Source: Republika December 25, 2025 11:15 UTC