Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh pengusaha sekaligus ulama, Fethullah Gulen, yang berada di pengasingan berada di balik aksi makar tersebut. "Karena saya tidak mengenal tiap-tiap individu di sana, saya tidak bisa berbicara siapa saja yang terlibat dalam aksi tersebut. Saya meninggalkan Turki sudah 30 tahun dan tidak mengikuti perkembangan di sini (Turki)." "Namun, orang yang beriman, saya tidak bisa menuduh tanpa bukti. "Saya tidak tahu siapa pengikut saya," kata Gulen kepada New York Times dari kediamannya ketika diminta komentarnya mengenai tudingan bahwa dia bersama para pengikutnya sengaja menyiapkan kudeta yang menewaskan setidaknya 245 orang tersebut.
Source: Koran Tempo July 17, 2016 09:56 UTC