Susi mengatakan banyak orang yang kemudian menganggap kata ‘Tenggelamkan!’ itu menjadi sebuah sensasi atau dianggap jokes yang menghibur bangsa. “Misal tidak salat jumat tenggelamkan, tidak puasa tenggelamkan, tidak apel Hari Minggu tenggelamkan,” kata Susi di kantornya, Jakarta, Senin (21/5). Namun, dijelaskan Susi, terlepas dari hal itu kata tenggelamkan bukanlah sebuah sensasi belaka apalagi sebuah jokes. Lebih dari itu, menenggelamkan kapal asing adalah sebuah aksi yang luar biasa serius. “Dalam waktu yang sama tidak ada yang mengeluh dan tidak yang bertanya tidak ada yang komplain dan marah, semua diam.
Source: Jawa Pos May 21, 2018 09:56 UTC