squarespace.comTEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daeerah Istimewa Yogyakarta bersiap menghadapi potensi gejolak harga daging sapi di pasaran pasca perayaan Idul Adha. Sugeng menyebut, pasca kurban, fluktuasi kenaikan harga daging sapi akibat langkanya populasi rata-rata sekitar 15-20 persen dari harga normal. Gejolak harga daging pasca Idul Adha ini dinilai bakal terus berulang dan tak akan terpengaruh meski pemerintah pusat menjanjikan impor sapi dibuka besar-besaran. Sugeng menyebut, kebutuhan daging sapi di DIY juga wilayah lain Indonesia, trendnya lebih menyukai daging sapi segar alias langsung dari pemotongan. Dirjo menuturkan, harga sapi jantan pasca Idul Adha ini terkerek naik sampai Rp 22 juta dari harga normal Rp 15,5 juta.
Source: Koran Tempo September 13, 2016 07:07 UTC