REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat telah menetapkan status transisi darurat ke fase pemulihan dalam penanganan bencana hidrometeorologi selama enam bulan ke depan di daerah itu. Bupati Solok Jon Firman Pandu di Arosuka, Kamis (25/12/2025) mengatakan sejumlah langkah yang terus dilakukan selama masa transisi, yakni fokus pada pemulihan infrastruktur seperti perbaikan jalan, pembangunan jembatan darurat, normalisasi aliran sungai, perbaikan jaringan air bersih (PDAM, Pamsimas), serta pembersihan material longsor. Pemerintah daerah juga akan melakukan penataan lingkungan melalui penyediaan hunian sementara (huntara), relokasi sementara warga dari zona rawan bencana, serta penataan sanitasi dan drainase darurat. Pemkab Solok juga melakukan pendataan dan verifikasi kerusakan serta kerugian melalui Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna), kajian ulang risiko dan zona rawan, penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, serta sinkronisasi lintas OPD, Forkopimda, dan pemerintah pusat. Di samping itu, Sekda Kabupaten Solok Medison memaparkan berdasarkan data neraca pangan Kabupaten Solok bahwa ketersediaan pangan pokok berada pada kondisi aman, terkait ketersediaan pangan di masa transisi.
Source: Republika December 26, 2025 06:29 UTC