JawaPos.com - Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak begitu besar dalam merespons suku bunga acuan yang diumumkan oleh Bank Indonesia (BI). Padahal, disisi lain, lanjutnya, belanja negara yang terjaga, defisit yang terus dapat terjaga sesuai undang-undang APBN, belum mampu menahan pelemahan Rupiah. “Padahal sehari sebelumnya, suku bunga acuan Bank Indonesia telah dinaikan 25 bps, sesuai perkiraan sebelumnya,” tuturnya. “Antara pelaku pasar harus menanggapi positif atau kenaikan tersebut dinilai telat setelah laju Rupiah kian banyak terdepresiasi. Namun, pada kondisi riil nya laju Rupiah tetap melemah,” tandasnya.
Source: Jawa Pos May 21, 2018 00:33 UTC