Untuk mendapat temuan tersebut, para peneliti mempelajari efek asap rokok elektrik pada tikus sehat dan sel manusia. Tapi Tang menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat apakah menggunakan rokok elektrik benar-benar meningkatkan risiko kanker. Jumlah nikotin dalam asap vape tersebu adalah 10 miligram per mililiter atau setara dengan konsentrasi asap rokok elektrik yang dihirup manusia. Beberapa peneliti menyebut temuan ini sangat penting, tapi tak sedikit yang menyebut bahwa temuan ini tidak relevan bagi manusia. Efek dari tikus yang terpapar asap rokok elektrik mungkin berbeda dengan orang yang menghirup nikotin dari vape, kata para kritikus.
Source: Kompas January 30, 2018 12:33 UTC