REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, mengungkapkan bahwa serangkaian pelanggaran yang dilakukan Israel telah membuat upaya kemajuan rencana perdamaian di Gaza menjadi "jauh lebih sulit." Pertemuan strategis mengenai situasi terkini di Gaza tersebut dilangsungkan oleh Amerika Serikat, Turki, Mesir, dan Qatar di Miami. Ia menyatakan bahwa waktu yang cukup lama telah berlalu sejak dimulainya implementasi Rencana Perdamaian Gaza, yang didasarkan pada kesepakatan KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh sebelumnya. “Sebagai perwakilan Turki, kami menegaskan bahwa pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sangat membahayakan rencana perdamaian dan menciptakan risiko besar bagi transisi menuju fase kedua. Pertama, Gaza harus diperintah oleh warga Gaza sendiri; kedua, tidak boleh ada pembagian wilayah Gaza secara teritorial; dan ketiga, segala upaya di sana harus sepenuhnya demi kepentingan warga Gaza,” jelas Fidan.
Source: Republika December 22, 2025 01:13 UTC