JAKARTA, KOMPAS.com - Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Zaitun Rasmin, membantah aksi unjuk rasa terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus dugaan penistaan agama bernuansa politis jelang Pilkada DKI 2017. Namun, Zaitun mengakui, sulit untuk menghindari penilaian itu karena kasus yang menjerat Ahok bertepatan dengan momen Pilkada DKI. Andaikata tak ada Pilkada pun, lanjut Zaitun, tuntutan agar proses hukum terhadap Ahok ditegakan akan kuat. Zaitun menyatakan, jika ada yang menilai unjuk rasa itu bernuansa politis bahkan dibayar, itu merupakan tuduhan keji. "Kalau tahu ada (yang dibayar), tinggal tunjuk, dan laporkan," kata Zaitun.
Source: Kompas November 19, 2016 03:44 UTC