Citayam Fashion Week sebagai "Street Culture" atau Sekadar Latah Budaya? - News Summed Up

Citayam Fashion Week sebagai "Street Culture" atau Sekadar Latah Budaya?


Akibatnya, trend FCW itu dituduh sebagai kelatahan budaya. Jika latah budaya (pseudo-culture) sebagai reproduksi dari patologi tuna budaya, maka budaya populer yang muncul sejak tahun 50-an akhir di Amerika terus bermalih rupa dalam bentuk dan wujud yang kontras. Antara latah dan tuna budaya itu, akhirnya menular juga di beberapa kota besar tipe C seperti Manado. Sebuah ajang meniru secara vulgar FCW di Jakarta, baru-baru berlangsung di ruang publik Megamall dan mengenaskan sejak dari penamaan iven itu: "Street Culture“ (harafiah: budaya jalanan). "Budaya jalanan“ (street culture, istilah ini tak lazim dalam kamus kebudayaan) pernah populer di Jakarta tahun 70-an dengan tokoh fiksinya diciptakan oleh sastrawan Teguh Esha (1949-2021) dalam novelnya "Ali Topan Anak Jalanan“.


Source: Jawa Pos August 01, 2022 23:46 UTC



Loading...
Loading...
  

Loading...

                           
/* -------------------------- overlay advertisemnt -------------------------- */