Uji coba fase 1 yang sedang berlangsung tersebut didukung oleh Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (NIAID) Amerika Serikat (AS), bagian dari Institut Kesehatan Nasional. Uji coba yang dipimpin oleh Lisa Jackson dari Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle tersebut diluncurkan pada 16 Maret ketika partisipan pertama menerima kandidat vaksin. Pada April, uji coba tersebut diperluas untuk menyertakan orang dewasa berusia di atas 55 tahun, dan saat ini telah menyertakan 120 partisipan. Analisis sementara tersebut mencakup hasil tes yang mengukur tingkat aktivitas penetralisasi oleh vaksin pada hari ke-43 setelah injeksi kedua. Dua dosis vaksin mendorong aktivitas antibodi penetralisasi tingkat tinggi yang berada di atas nilai rata-rata yang terlihat dalam serum pemulihan yang diperoleh dari orang yang terkonfirmasi penyakit Covid-19, menurut penelitian itu.

Source: Jawa Pos July 20, 2020 05:26 UTC