REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Surat kabar The Times of Islamabad mengungkapkan, Pakistan dan Libya sedang dalam proses penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pertahanan besar bernilai miliaran dolar AS, Hal itu termasuk mencakup pasokan 16-18 jet tempur JF-17 Thunder. Laporan itu setelah kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata sekaligus Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Marsekal Lapangan Syed Asim ke Benghazi pada pekan lalu. Asim bertemu dengan Panglima Militer Libya Khalifa Haftar untuk membahas penguatan kerja sama dalam pelatihan dan pembangunan kapasitas. JF-17 Thunder adalah pesawat tempur multiperan generasi 4,5 yang dikembangkan bersama oleh Pakistan dan China. Menurut surat kabar tersebut, Khalifa Haftar mencari mitra yang dapat diandalkan di luar pemasok tradisional yang dibatasi oleh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau kondisi politik, seperti Rusia.
Source: Republika December 22, 2025 12:57 UTC