Russia-now.comTEMPO.CO, Istanbul - Fethullah Gulen, bekas sekutu Presiden Recep Tayyip Erdogan, membantah tudingan bekas kawannya itu bahwa ia berperan dalam kudeta militer di Turki. "Saya mengutuk dalam istilah terkuat terhadap usaha kudeta militer di Turki," ujar Gulen, yang telah bertahun-tahun berada di pengasingannya di Amerika, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu, 17 Juli 2016. Meski lama tinggal di Amerika, Gulen punya pengikut setia di Turki. Gulen yang kini menetap di Saylorsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat, mengutuk keras upaya penggulingan pemerintah. Gulen dan pengikutnya juga membangun jaringan sekolah dan universitas yang beroperasi di lebih dari seratus negara termasuk Amerika.
Source: Koran Tempo July 17, 2016 08:09 UTC