Sebab, pernyataan Jokowi bahwa Duterte mempersilakan Mary Jane dieksekusi akan berdampak negatif bagi pemerintahan Filipina. "Istilahnya bukan Duterte mempersilakan (eksekusi), tapi Duterte tidak berkeberatan bila menurut hak Indonesia memang harus dilakukan eksekusi, karena ini masalah kedaulatan," ucap Hikmahanto. Presiden Jokowi sebelumnya mengakui telah berdiskusi dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte terkait nasib terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso. “Saya sampaikan tentang Mary Jane dan saya bercerita bahwa Mary Jane itu membawa 2,6 kilogram heroin,” kata Jokowi seperti dikutip dari Setkab.go.id, Senin (12/9/2016). (Baca: Jokowi: Duterte Mempersilakan Mary Jane Dieksekusi Mati)Jokowi juga mengaku bercerita mengenai penundaan eksekusi terhadap Mary Jane, April lalu.
Source: Kompas September 13, 2016 06:21 UTC