TEMPO.CO, Jakarta - NASA menemukan sebuah asteroid, yang meledak dan membentuk bola api raksasa saat memasuki atmosfer Bumi, Desember 2018. Ledakan spektakuler tersebut merupakan yang terbesar dalam 30 tahun terakhir, melebihi ledakan di Chelyabinsk, Rusia enam tahun lalu. Pejabat Divisi Pertahanan Luar Angkasa NASA, Lindley Johnson, mengatakan, ledakan tersebut setara 10 kali bom Hiroshima. Kelly Fast, manajer program pengamatan objek dekat-Bumi NASA mengatakan, ledakan Chelyabinsk hanya 40 persen dari ledakan di Laut Bering. Namun para ilmuwan NASA mengatakan akan membutuhkan 30 tahun lagi untuk mencapainya karena dibutuhkan stasiun pemantau dan teleskop untuk merekam datanya.
Source: Koran Tempo March 19, 2019 03:00 UTC