REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, tidak ada urgensi untuk melibatkan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI dalam upaya penanggulangan teror. "Memang kita juga harus fair melihat bahwa Polri selama ini juga bekerja kok. Bahwa masih ada kejadian, itu menunjukan bahwa penanggulangan terorisme ini tidak mudah," kata Khairul saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (20/5). "Misalnya soal definisi jika motif tak dimasukkan dalam rumusannya, soal penindakan dini, bentuk-bentuk tindak pidana terorisme di mana ada pasal persekusi yang juga dimasukkan, kemudian soal mekanisme pelibatan militer," ujarnya. Karena itu, Presiden berharap tak ada lagi keluarga yang hancur akibat ideologi sesat terorisme ini.
Source: Republika May 20, 2018 10:30 UTC