REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Beberapa perwira militer Turki yang ditugaskan di NATO Eropa telah meminta suaka sejak kudeta gagal di Turki pada Juli, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Jumat (18/11). Kantor berita Reuters secara eksklusif melaporkan pada Oktober penguasa Turki telah memecat ratusan staf militer senior yang bertugas di NATO di Eropa dan Amerika Serikat setelah usaha kudeta pada Juli sebagai bagian penumpasan di Turki beberapa saat setelah usaha kudeta itu. Stoltenberg menegaskan Turki masih merupakan sekutu penting NATO dan ia mengutuk kudeta pada 15 Juli, tetapi juga menyatakan Ankara harus menghormati perundang-undangan. "Beberapa perwira Turki yang bekerja di struktur komando NATO, beberapa di antaranya telah meminta suaka di negara-negara tempat mereka bekerja. Selalu ini adalah isu yang akan dinilai dan diputuskan oleh para sekutu NATO yang berbeda sebagai isu nasional," kata Stoltenberg dalam jumpa pers.
Source: Republika November 19, 2016 04:02 UTC